![]() |
| ist |
Salah seorang tokoh masyarakat Batanghari yang engan menyebutkan
namanya, saat ditemui wartawan mengatakan, jangan salahkan kalau dikemudian
hari ada anggota pilihannya tidak memikirkan rakyatnya, itu bukan salah anggota
dewan tersebut, tapi kita sendiri yang salah memilih. " Saat kampanya kita
sudah dan tentu kita mengenali siapa-siapa mereka, jadi kalau yang kita pilih
salah, itu salah yang milih, karena sebelum milih sudah diberikan uang sama
Caleg,” ujarnya.
Menurutnya, sebelum milih semua masyarakat sudah mengenali Caleg mereka, siapa yang cocok untuk jadi pemimpin dan siapa yang yang hanya mencari materi semata. " Sebelum kampanye saya rasa kita semua sudah sanggat paham watak-watak dari mereka. Apabila kita pilih yang menurut agama yakni, amanan Insya Allah suatu daerah akan membawah berkah serta aspirasi rakyatpun tersaluri. Tapi kalau yang kita pilih tidak berkualitas, atau wataknya preman, maka kehancuran yang akan datang," tegasnya.
Dikatakannya, selain itu, apabila kita memilih Caleg dibayar dengan uang itu juga akan membuat calon koruptor baru di wakil rakyat nanti. Karena Caleg yang menghabiskan uang sekian ratusan juta, dia akan mengembalikan modalnya saat Pileg. " Kita diberikan uang agar memilih Caleg, nanti setelah jadi dewan tidak menutup kemungkinan dia akan korupsi, ini sama saja membuat calon korupsi yang baru. Tapi sebaliknya bila yang pilih amanah dan tidak bermain uang, Insya Allah mereka akan memperjuangkan rakyatnya," tandasnya.(*)
Menurutnya, sebelum milih semua masyarakat sudah mengenali Caleg mereka, siapa yang cocok untuk jadi pemimpin dan siapa yang yang hanya mencari materi semata. " Sebelum kampanye saya rasa kita semua sudah sanggat paham watak-watak dari mereka. Apabila kita pilih yang menurut agama yakni, amanan Insya Allah suatu daerah akan membawah berkah serta aspirasi rakyatpun tersaluri. Tapi kalau yang kita pilih tidak berkualitas, atau wataknya preman, maka kehancuran yang akan datang," tegasnya.
Dikatakannya, selain itu, apabila kita memilih Caleg dibayar dengan uang itu juga akan membuat calon koruptor baru di wakil rakyat nanti. Karena Caleg yang menghabiskan uang sekian ratusan juta, dia akan mengembalikan modalnya saat Pileg. " Kita diberikan uang agar memilih Caleg, nanti setelah jadi dewan tidak menutup kemungkinan dia akan korupsi, ini sama saja membuat calon korupsi yang baru. Tapi sebaliknya bila yang pilih amanah dan tidak bermain uang, Insya Allah mereka akan memperjuangkan rakyatnya," tandasnya.(*)

Posting Komentar